Senin, 03 Januari 2005

In Memoriam II (September 2003)

Biarkan Bintang Menari....

"tlah kutunjuk satu bintang...., dan aku ingin engkau menjadi bintang itu" ucapmu, aku ga bisa mengungkapkan kebahagiaanku, saat kau ucapkan itu.
"aku ingin menjadi bintang kecil, yang selalu mengiringi langkahmu", jawabku.
"kenapa bintang kecil, kenapa tidak menjadi bintang besar saja ??", katamu meminta penjelasan.
"ehmm...., cukuplah aku menjadi bintang kecil, bintang besar itu matahari dia terlalu panas, dan aku tidak ingin mas terbakar karenanya. Bintang kecil ini akan berusaha untuk selalu menyinarimu, meskipun mungkin sinarnya tak seterang rembulan", dan waktupun berjalan, bintang kecil ini berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Mungkin kebahagiaan itu belum untukku, hingga sang awan menghalangi sinarku untukmu...., dan kaupun pergi dariku. Maafkan jika itu engkau anggap sebagai kesalahanku...., mungkin sinarku memang terlalu redup untukmu. Bintang kecil ini memang tak pantas untuk mendampingimu, karena sang rembulan lebih tepat sebagai pendampingmu.

"Semoga bahagia kakakku...., terimakasih pernah menjadikanku bintang dalam hidupmu, bintang ini akan tetap tersenyum untukmu, kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku jua...., jagalah sang rembulan agar sinarnya tetap benderang. Aku masih ingat artikel yang kau kirim untukku, ***Jika saat ini yang ada dalam genggamanmu adalah perunggu, jaga dan peliharalah dia dengan ketulusanmu, hingga dia menjadi emas bagimu*** Kakakku...., siapapun saat ini yang menjadi pendampingmu, dia akan menjadi emas bagimu, karena kasihmu begitu tulus".

.:: Kupersembahkan tulisan ini untuk kakakku, yang tengah menanti hadirnya cahaya di rumah yang penuh cinta ::.

Tidak ada komentar: