Rabu, 27 April 2005

Sarjana Muda


"Berjalan seorang pria muda dengan jaket lusuh dipundaknya
di sela bibir tampak mengering terselip s'batang rumput liar
jelas menatap awan berarak, wajah murung s'makin terlihat
dengan langkah gontai tak terarah keringat bercampur di jalanan

Engkau sarjana muda resah mencari kerja mengandalkan ijasahmu
empat tahun lamanya bergelut dengan buku 'tuk jaminan masa depan
langkah kakimu terhenti didepan halaman sebuah jawatan
termenung lesu engkau melangkah dari pintu kantor yang diharapkan
terngiang kata tiada lowongan untuk kerja yang didambakan

Tak perduli berusaha lagi, namun kata sama kau dapatkan
jelas menatap awan berarak wajah murung s'makin terlihat
engkau sarjana muda resah tak dapat kerja tak berguna ijasahmu
empat tahun lamanya bergelut dengan buku sia sia semuanya
setengah putus asa dia berucap:

Ma'afkan aku...Ibu..."

# Seminggu sudah aku jadi pengangguran :(, lagu iwan fals ini jadi lagu kebangsaan...aku akan terus berusaha, aku ga mau berhenti hanya sampai disini, mohon restumu IBU.... #

Rabu, 20 April 2005

IBU


Ibu...
Kedut wajahmu merobek hati
Kenangan lalu terpahat di sanubari

Ibu...
Engkau bermandikan peluh
Demi sesuap nasi anak-anakmu
Bersama kasih sayangmu
Umpama buah yang masak ranum

Ibu...
Kali ini aku bangkit
Bersama tekad cita di dada
Bersama harapanmu yang menggunung
Takkan ku rela
Keringatmu mengalir lesu

Ibu...
Kini aku hampir
Menggapai kemuncak citamu
Mencapai impianmu
Tunggulah...
Anakmu pulang
Membawa segulung ijazah
Membela nasib kita
Membela nasib bangsa
Membela nasib agama

Ibu...
Kegembiraanmu kegembiraanku
Kesedihanmu kedukaanku

Karya: Sapinah Ibrahim 

Kamis, 31 Maret 2005

"Ijinkan Aku Cemburu"


Hari ini kulihat engkau mendekapnya erat, seakan tak ingin melepaskannya.
Aku cemburu ...!
Lain waktu kulihat engkau terbangun tengah malam, demi Kekasihmu
Aku cemburu ...!
Sering pula kau menangis tanpa sebab,saat membaca surat dari Kekasihmu
Aku cemburu ...!
Setiap kali sang kekasih memanggilmu, secepatnya engkau datang, dan meninggalkan aku sendiri, bercengkrama bersamanya tanpa peduli padaku.
Aku cemburu ...!
Kenapa engkau tak pernah mengajakku serta ?
Aku merasa terasing .... meski kau berada disampingku
Inikah buah kesombonganku ...?
Aku terlalu angkuh untuk mengakui bahwa aku membutuhkan Kekasihmu
Sahabatku...
Ijinkan aku ingin mengenal Kekasihmu, mencintai_Nya, dan berbagi kasih dengan dirimu
Semoga masih ada waktu untukku, agar lebih mengenal Kekasihmu (Kekasihku juga :))
Sahabat ...
"Ijinkan aku cemburu" karena kau mengenal_Nya lebih dulu.
(Rabb ... dekap aku dalam luasnya cinta_MU)

"Ijinkan Aku Cemburu", merupakan judul novel perdana yang ingin aku buat. Modal nekad, karena memang aku ga punya basic menulis sama sekali, syukur-syukur ada yang mau nerbitin karya perdanaku (hehehe), kalaupun enggak cukup jadi bacaan sendiri, buat koleksi perpustakaan kecil yang akan aku buat nanti. Menulis mungkin bukan hal yang mudah buat aku, karena ilmu yang aku punya masih terlalu sedikit, tapi aku akan terus mencoba, berkarya dan berkarya. Apapun yang aku hasilkan nanti, aku berharap itu bermanfaat bukan hanya buat aku, tapi buat semua orang, (agar hidupku menjadi lebih berarti).

Write that you do ... do that you write

Itu salah satu pesen sahabatku..., aku akan melakukannya sobat :), tersenyumlah untukku. Terimakasih untuk semua dukunganmu untukku......miss u (fie)

Sabtu, 19 Maret 2005

Akhirnya...........


huwaaaa, akhirnya ikut sidang skripsi juga, me pikir mo DO, ternyata enggak euyyy
alhamdulillah ... meskipun semalaman ga bisa tidur (soalnya mainan game....hehehe), akhirnya sidangku terlampaui juga, n sukses...., buat temen2 ku makasih do`anya yach...
Buat Dian, makasih dah nemenin semaleman, kamu juga ga boleh menyerah...terus maju yo say, dosennya kasih senyum yang manis akah biar cepet acc, hehehe

Senin, 24 Januari 2005


If one day you feel like crying, Call me ! I don`t promise you that, I will make you laugh but I can cry with you.

If one day you want to run away, don`t be afraid to call me ! I don`t promise to ask you to stop, but I can run with you.

If one day you do`nt want to listen to any body, call me ! and I promise to be very quite.

But if one day you call and there is no answer, come fast to see me ! perhaps I need you.




"Jadikan aku sahabatmu, dan aku akan berusaha menjadi sahabat terbaik untukmu, karena aku ingin menjadi manusia yang memiliki arti"

Minggu, 23 Januari 2005

Happy Birth Day To Me


Sudut Kosong Rumah Mungilku, 
Ahhh.....Diary, ga terasa yach.....seperempat abad telah aku lalui. Begitu banyak perubahan yang terjadi lingkunganku, keluargaku, bahkan pada diriku pribadi. 
Di sudut kamar ini kucoba untuk merenung, mencoba mengingat peristiwa yang aku lalui selama 25 tahun ini, mencoba untuk muhasabah. 
Diary, ternyata aku belum melakukan apa-apa, aku merasa selama 25 tahun ini lebih sering menyia-nyiakan waktu yang aku miliki, aku belum bisa berarti untuk keluargaku, aku belum bisa membayar tetesan keringat yang telah dikeluarkan Bapak dan Ibu untuk membesarkanku, aku belum bisa memenuhi janji pada Alm. Bapak untuk segera selesaikan kuliahku, aku masih saja merepotkan Ibu, aku belum bisa membuat beliau tersenyum bangga untukku, dan aku belum bisa menjadikan diriku berarti untuk lingkunganku, untuk agamaku, untuk orang lain. 
Sudut-sudut mataku mulai terasa panas, seperti ada sesuatu yang mendesak ingin keluar (tangiskah itu ?), kemanakan diriku selama 25 tahun ini? 
Aku tahu, tangisku tak akan membuat masalah menjadi selesai, satu hal yang harus aku lakukan adalah bangkit dari mimpi dan anganku, aku harus bisa berbuat yang terbaik untuk hari ini dan esok yang masih bisa kutemui, karena aku tak pernah tahu sampai kapan Dia berkenan memberiku kehidupan. Aku tak ingin waktu yang kumiliki menjadi sia-sia, aku harus bersiap diri, menyiapkan bekal sedikit demi sedikit untuk menghadap_NYA. Aku Ingin Memiliki Arti !

IBU, ku tak ingin do`a malammu menjadi tersia.

Jumat, 21 Januari 2005

Iedul Adha

Alhamdulillah, akhirnya bisa juga aku lebaran Iedul Adha di rumah, meskipun harus melewati banyak rintangan :P. Meskipun di rumah diriku harus jadi putri Cinderella, tapi tetep seneng kok. Bayangin aja dech, dateng-dateng dah disediain cucian segunung, gara-gara selama 4 hari hujan turun terus and kebetulan mba Ita sakit, otomatis cucian selama 4 hari numpuk gitu ajah. Capeku jadi terobati dengan senyum dd Syifa, dia mulai pinter ngomong, jalannya sekarang dah lancar, n suka teriak-teriak, mungkin nanti klo gede cerewet kayak mba Ita :P, sayangnya dia belom bisa panggil ibunya dengan UMMI, dd baru bisa panngil Mbah, kadang klo panggil ibunya ga ummi tapi mama, lebih gampang kali yah. Keponakanku yang lain (Aldo n Praba) lage ke rumah mbahnya di Klaten, aku ga sempet ketemu mereka, padahal dah kangen banget iks. Hari kedua lebaran pinginku sih jalan-jalan, tapi ternyata tugasku jadi Cinderella lom selesai, hari itu ada orang kerja di sawah, jadi yo harus masak-masak buat mereka. Kepulanganku kali ini memang bener-bener harus jadi putri dapur kali yach :D.

Kamis, 06 Januari 2005

SELAMAT DATANG PAGI

Lihatlah pada siang ini, Karena itulah kehidupan, hidupnya kehidupan 
Pada masa singkat itulah, Kau menemui berbagai hakikat keberadaanmu 
Itulah saat meraih nikmat, Saat melakukan perbuatan yang terpuji 
Saat meraih cahaya kemenangan 
Karena kemarin hanya tinggal mimpi, Sedang esok hanyalah fantasi 
Tapi hari yang sedang kau jalani sekarang ini 
Akan menjadikan kemarin, Sebuah mimpi yang indah 
Dan esok adalah terwujudnya harapan, Berbuat baiklah ! 
Lihatlah sesuatu yang baik pada hari ini, Inilah arti penghormatan untuk hari ini


Kucoba bertanya pada diri....: 

  • Haruskah kutunda hidup yang sedang kujalani demi keraguan m`sa depan ?? 
  • Haruskah aku merasakan pahit saat ini dengan mengenang sesuatu pada masa lalu ?? 
  • Apakah saat terbangun tadi, aku telah merancang untuk menggunakan hari ini sebaik-baiknya, dan mencapai manfaat tertinggi dalam 24 jam ?? 
  • Apakah aku dapat mengambil faedah dari beberapa menit yang kusia-siakan pada hari ini ?? 
  • Kapan aku mulai melakukan ini ? minggu depan, esok ? atau HARI INI ?? 
(dikutip dari La_Tahzan)

"Bangkitlah tyas, lihatlah hari ini sang mentari tersenyum menyambutmu. Jangan terlena oleh keadaan, banyak PR yang mesti kamu selesaikan. Waktu akan terus berjalan, dan engkau tak akan mampu menghentikannya. Lakukan hal terbaik pada hari ini, karena engkau tak akan pernah tau, sampai kapan engkau diijinkan untuk menikmati cahaya pagi ini, sampai kapan engkau diberi kesempatan menghirup udara segar ini, sampai kapan engkau mampu mendengar bunyi detak jam yang terus berlalu. Tyas, jangan lagi terpaku, jangan lagi ragu, lakukanlah yang terbaik untuk hari ini, jadikanlah setiap detik bermanfaat untuk dirimu, untuk orang-orang yang mencintaimu, untuk orang-orang disekelilingmu, dan yang pasti persiapkanlah bekal untuk menghadap_NYA, jangan sampai engkau datang pada_NYA dengan tangan hampa, karena aku tak ingin engkau menjadi bagian dari orang-orang yang merugi, Lakukanlah SAAT INI JUGA!!!"

Rabu, 05 Januari 2005

In Memoriam IV (Agustus 2004)

Rabb...., peluk aku dengan cinta_MU

"Kepada_MU..., aku pasrahkan, seluruh jiwa dan ragaku..., hidup dan mati ada di tangan_MU, bahagia...sedih ada di jari_MU. Cukup lama.... aku mencari, menembus pekat dan menerjang kelam, menyusuri langkah yang makin jauh adalah firman_MU pemandu jalanku, batu gunung tetap tegap tegar, meski angin geram menerpa, batu karang tak hendak terhempas meski ombak menerjang terjang, rindu keteguhan imanku, hamparan langit biru, kering air mata hapuslah duka, adalah firman_MU pemandu jalanku. Kepada_MU aku memohon, nyalakan semangat bangkitkan nyali, robohkan tantangan ombak lautan...., rahasia hidup mesti terpecahkan" (Ebiet G. ADE).

.:: Saat aku dalam kegelapan, ENGKAU-lah cahayaku, saat aku terjatuh ENGKAU-lah yang membangkitkanku, saat aku lemah ENGKAU-lah tempat bersandar, tempat aku menumpahkan tangis, tempat aku mengadu, tempatku berkeluh kesah. Rabb, ENGKAU-lah cinta sejati, cinta_MU tak akan pernah mati. Berikan aku kekuatan untuk tetap istiqomah di jalan_MU. 
Ya.... Al-Ghaffaar, berikanlan ampunan_MU kepada hamba yang sering berbuat dosa, Ya....Al-Haadii, berikanlah hidayah_MU, agar hamba semakin menyadari kebesaran_MU, Ya....An-Nuur, berikanlah cahaya untuk hamba, agar hamba tak tersesat dari jalan_MU, Ya....Al-Lathiif, jadikanlah hamba_MU ini orang yang memiliki kelembutan, Ya....As-Shabuur, jadikanlan hamba_MU ini orang sabar dan ikhlas menerima Qadar_MU, Ya....As-Syakuur, jadikanlah hamba_MU ini orang pandai bersyukur akan nikmat yang ENGKAU beri, Ya Al-Wakiil, jadikanlah hamba orang yang bisa memegang amanah. Duhai pemilik nama-nama yang indah, ENGKAU adalah Al-Mujiib, dengan segala kerendahan hati, dengan segala kepasrahan yang hamba miliki, hamba memohon kabulkanlah do`a hamba::. 

".....Perkenankan jika mungkin, di hari nanti kami bisa mendengar tidak dengan telinga kami yang amat terbatas ini, perkenankan juga kami mendengarkan tidak hanya suara-suara, yang amat menjebak jiwa dungu ini, tetapi juga mendengarkan apapun saja: cahaya, inti warna, sepi atau bisikan_MU yang tiada terperi ....." (penggalan puisi Emha Ainun Nadjib "Asmaul Husna")

Selasa, 04 Januari 2005

In Memoriam III (Juni 2004)

Pergilah Dari Hidupku.... 
Teratai (Inka Cristie)
"Hati dilanda kekeringan, tak mungkin teratai kan tumbuh disana, walaupun cinta dan kasih telah kucurahkan, tak akan berubah perasaanku terhadapnya, mengapa dia yang kucinta, sedang ku tak tahu sikapnya begitu, dia pandai berbuat pandai bermain kata, setahun pertama bagai seribu tahun tersiksa, akupun tak sudi melihat dia lagi walau dalam mimpi pun dia harus pergi, aku rela menjadi teratai yang layu, tapi tak terluka... di dalam hatiku, karena dia…, biarkanlah...ku begini, ku tak mungkin kembali bersamamu"

.:: Bunga Teratai, dia perlambang ketegaran, meski ia tumbuh di atas lumpur, namun dia tetaplah bunga. Mungkin ia tak seharum melati, tidak juga se`elite bunga anggrek, tapi ia tetap memiliki daya tarik. Aku bukanlah teratai, tapi aku ingin belajar ketegaran darinya, yang tak gentar menghadapi topan dan badai. Aku tak ingin menjadi teratai yang layu, aku ingin menjadi teratai yang kokoh di telaga, dan memberikan kedamaian bagi yang memandangnya ::. 

"Kalau harus ku jujur padamu, terus terang ku kecewa, namun kutanya, siapa yang mampu menolak takdir yang kuasa, biar saja begitu adanya, jangan ada air mata, pergilah kasih…sudah lupakan, semua yang pernah kita lalui. Lihat saja dimataku, tiada dendam tiada duka, do’aku semoga kau bahagia, saat ini ku inginkan, tuk meraih masa depan, bahagia pasti kan kujelang". (lirik lagu paramitha rusadi)

.:: Tak akan pernah ada dendam, tidak akan lagi ada air mata untukmu, tak akan kubiarkan duka menyelimuti jiwaku, perjalananku masih panjang, masih banyak yang harus kulakukan, aku ingin bermanfaat untuk orang lain. Selamat tinggal masa lalu, semua telah berakhir, ia telah tenggelam bersama tenggelamnya matahari. Aku tak akan menangisi kepergianmu, dan engkau tak akan melihatku tertegun di depan pintu kebahagiaan yang telah tertutup untukku, karena aku yakin masih ada pintu kebahagiaan yang terbuka untukku ::.

Senin, 03 Januari 2005

In Memoriam II (September 2003)

Biarkan Bintang Menari....

"tlah kutunjuk satu bintang...., dan aku ingin engkau menjadi bintang itu" ucapmu, aku ga bisa mengungkapkan kebahagiaanku, saat kau ucapkan itu.
"aku ingin menjadi bintang kecil, yang selalu mengiringi langkahmu", jawabku.
"kenapa bintang kecil, kenapa tidak menjadi bintang besar saja ??", katamu meminta penjelasan.
"ehmm...., cukuplah aku menjadi bintang kecil, bintang besar itu matahari dia terlalu panas, dan aku tidak ingin mas terbakar karenanya. Bintang kecil ini akan berusaha untuk selalu menyinarimu, meskipun mungkin sinarnya tak seterang rembulan", dan waktupun berjalan, bintang kecil ini berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Mungkin kebahagiaan itu belum untukku, hingga sang awan menghalangi sinarku untukmu...., dan kaupun pergi dariku. Maafkan jika itu engkau anggap sebagai kesalahanku...., mungkin sinarku memang terlalu redup untukmu. Bintang kecil ini memang tak pantas untuk mendampingimu, karena sang rembulan lebih tepat sebagai pendampingmu.

"Semoga bahagia kakakku...., terimakasih pernah menjadikanku bintang dalam hidupmu, bintang ini akan tetap tersenyum untukmu, kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku jua...., jagalah sang rembulan agar sinarnya tetap benderang. Aku masih ingat artikel yang kau kirim untukku, ***Jika saat ini yang ada dalam genggamanmu adalah perunggu, jaga dan peliharalah dia dengan ketulusanmu, hingga dia menjadi emas bagimu*** Kakakku...., siapapun saat ini yang menjadi pendampingmu, dia akan menjadi emas bagimu, karena kasihmu begitu tulus".

.:: Kupersembahkan tulisan ini untuk kakakku, yang tengah menanti hadirnya cahaya di rumah yang penuh cinta ::.

Minggu, 02 Januari 2005

In Memoriam I (AGUSTUS 1996)

Kertas Putih Itu...

Untukmu yang telah damai dalam peluk-NYA(270976-070897) 

"Kamu rindu Ibu...?" Itu sapaan pertama yang kudengar dari bibir mungilmu, waktu acara OSPEK mahasiswa baru di kampus FIS. Sebenernya aku tak pernah ingin menangis di hadapan wajah-wajah congkak seniorku, tapi caramu bertanya dengan penuh kelembutan membuatku ga sanggup menahan air mata, akhirnya tangisku pecah juga. Hik....gagal dech aku jadi orang yang kuat di hadapan kalian, padahal senior yang lain sempet kalang kabut gara-gara aksi mogok makanku, gara-gara pertanyaan kamu, jadi keliatan dech kalau aku sebenernya juga bisa nangis, ga seangkuh yang mereka kira. Sebelllll...., ada perasaan aneh juga saat kamu berikan selembar tissue sambil ucap lirih "aku akan melindungi kamu", ga berani GR sich..., abis aku sadar, aku bukan orang istimewa untuk di sukai orang seperti kamu. 
Tapi kok....tiba-tiba aja malem berikutnya kamu dah nongol di kostku, nawarin bantuan mbuatin makalah P4 ??, siapa berani nolak ya ??. Satu hal yang paling buat aku kaget, sewaktu mba kostku bertanya, "kok adeknya ga dititipin sama kami??", dengan tenang kamu jawab "Cukup aku yang akan menjaganya". Wow..., tak pikir "ini orang kok sok romantis amat sich ?? padahal aku sama dia belom ada apa-apa ??". Dan akhirnya...beberapa minggu kemudian kita jadian dech... 
"Jika aku telah jadi kertas putih, ijinkan aku akan kembali padamu...", itu ucapmu padaku di antara kokohnya gedung-gedung kampus kita. Saat kita berdua memutuskan untuk melangkah di jalan masing-masing. Aku hanya bisa tersenyum, ga ingin jawab apa-apa, abisnya perumpamaan yang kamu pakai terlalu sulit untuk aku urai. 
Hingga pada akhirnya, aku mengerti..., tapi semua sudah terlambat..., aku tidak ingin menyesalinya, karena mungkin ini sudah jalan_NYA, kertas putih itu, adalah bukti sayangmu padaku, kertas itu menjelma menjadi helaian kain kafan yang menjadi pakaian terakhirmu menuju pembaringan terakhir....

"Selamat jalan duhai wajah yang pernah menjadi penghias mimpiku, semoga damai engkau dalam peluk_NYA, terimakasih untuk cinta yang pernah kau beri untukku..., aku tak mampu memberi apa-apa, hanya untaian do`a yang dapat kukirim untukmu...."