Kamis, 14 Oktober 2004

Gagal pulang :(

Hari ini aku pulang ke Tegal, rencananya mo pulang pagi-pagi, tapi gak jadi karena aku harus ke kampus nemuin dosen pembimbingku dulu. Terpaksa dech pulang siang-siangan, abis mo pulang besoknya lage, aku gak mau klo puasa pertama harus di kost. Hiks... sampai pull coyo penumpang full banget, akhirnya aku milih pake bis umum ajah, pinginnya sih biar bisa tarawih pertama di rumah, tapi rencana tinggal rencana, sampai Tegal dah pukul 19.30 wib, belom lage perjalanan ke rumah masih sekitar 45 menit, nunggu dijemput ma kk dulu, maklum dech orang dusun, klo malem gak ada kendaraan lewat :). Akhirnya hari pertama aku terpaksa tarawih sendirian. Alhamdulillah aku bisa puasa pertama di rumah, paling gak sebelum puasa dah sempet sungkem ama Ibu dulu, aku ngerasa banyak salah banget ama Ibu, mudah-mudahan aja Ibu maafin semua salahku..., aku emang bandel sichhh....
Suasana di rumah asyik banget, keponakanku (dd syifa) lage belajar jalan, sementara aldo ama praba tambah ngegemesin, n makin imut-imut, yang bikin aku kangen klo aku lama-lama di Semarang.

Rabu, 06 Oktober 2004

Jangan Takut Kehilangan

"Bila kamu mencintai seseorang, biarkan ia pergi. Bila kembali selamanya ia menjadi milikmu" (Glass Shoes). 
Ini kata-kata yang sering kita dengar. Dimana bila kita mencintai seseorang, kita akan berkorban apapun untuk yang kita cintai, termasuk membiarkan kekasihnya mencintai yang lain. Ini adalah sebuah pengorbanan. Hidup kadang membuat kita kecewa. Keinginan tidak tercapai, harapan tidak terwujud, sesuatu luput, kehilangan orang-orang terkasih membuat kita kecewa. Menangis, mengutuki takdir yang ada, dan mengklaim sebagai manusia paling menderita di dunia. 

Hidup adalah perjuangan, begitu kata Ibu Kartini. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai kemauan. Tetapi tidak semua keinginan terbukti, tidak setiap yang kita mau tercapai. Dan tidak mudah memang melapangkan dada menerima satu kehilangan. Apa yang menjadi jatah kita didunia, entah itu rizki, jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan. Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan bisa dimiliki meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Al-Hadid ;22-23)

Dalam hal bercinta juga. Kadang kita merasa frustasi andai kita putus cinta. Dunia hampir kiamat begitu katanya. Selalu kita berharap bahwa pacar kita adalah jodoh kita kelak. Kadang kita sadar atau tidak bahwa itu sama saja dengan mendikte Allah tentang jodoh kita, bukannya meminta yang terbaik dalam istikharoh tetapi kita malah mendiktenya: pokoknya harus dia ya Allah, harus dia, karena aku sangat mencintainya. Disitu seakan kita yang menentukan segalanya, kita telah memilih dengan paksa. Dan akhirnya kalaupun Allah mengabulkannya maka tidak selalu yang terbaik. Bisa jadi Allah mengabulkan tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah karena niat kita yang terkotori.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (Q.S.Al Baqoroh : 216).

Jangan takut kehilangan. Jangn berlarut dalam derita nestapa berkepanjangan terhadap yang luput darimu. Kita harus mencari apa yang diperlukan di dunia juga diperlukan di akherat kelak karena seorang muslim tidak hanya hidup di dunia, tetapi menjadikan dunia untuk bekal di akherat kelak. Bila jiwa kita terguncang datanglah ke Allah. Temukan cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Mantapkan kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majelis ilmu, majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa. Lapangkan hati untuk suatu kehilangan dan terbukalah atas ketentuan Allah. Cinta Allah selalu bersamamu dan tidak akan pernah meninggalkanmu andai kamu selalu mendekatkan diri pada-NYA.

.:: Sahabat..... Terimakasih untuk semua nasehatmu, semoga artikel ini berguna untuk tyas atau siapapun yang membacanya ::.

Senin, 04 Oktober 2004

Jika Aku Jatuh Cinta ...


Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditunjukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan,

"Katakanlah! `Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik."

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu. 

-= aku sadar aku bukan orang alim, bukan anak pesantren, bukan orang yang tanpa dosa...., tapi salahkah aku jika aku ingin memiliki seseorang yang bisa membuat aku semakin mencintai-Mu ?? =-